Bogor, 20–24 Oktober 2025 — Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BB Labkesmas) Makassar berpartisipasi dalam kegiatan Bootcamp Sprint Design Sistem Informasi Laboratorium Nasional (SILNAS) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas bekerja sama dengan Tim Transformasi Teknologi dan Digitalisasi Kesehatan (TTDK) Kementerian Kesehatan dan UNDP. Kegiatan ini digelar di Aston Hotel Bogor dan dihadiri oleh perwakilan dari berbagai unit pelaksana teknis (UPT) Labkesmas Kementerian Kesehatan.
Bootcamp ini merupakan tahapan penting dalam proses finalisasi desain proses bisnis dan penyusunan use case sebagai dasar pengembangan Sistem Informasi Laboratorium Nasional (SILNAS). Sistem ini nantinya akan menjadi tulang punggung digitalisasi laboratorium kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Dalam kegiatan tersebut, dibahas 11 modul utama, 5 modul pendukung, dan 2 modul integrasi yang akan menjadi komponen kunci dari SILNAS, mencakup alur pemeriksaan sampel, manajemen data, pelaporan hasil, serta integrasi dengan sistem kesehatan nasional lainnya seperti Platform Satu Sehat.
Selain itu, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama oleh seluruh peserta sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan dan implementasi SILNAS di tingkat nasional. Kegiatan turut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting Kementerian Kesehatan, antara lain Direktur Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Primer dr. Roy Himawan, S.Farm., Apt., M.K.M., Kepala Pusdatin Eko Sulistijo, S.H., M.T., dan Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan Setiaji.
Selama bootcamp, peserta juga mendapatkan materi mendalam terkait Platform Satu Sehat, serta mengikuti sharing session bersama tim SMILE (Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan Secara Elektronik), yang membagikan pengalaman transformasi digital dalam tata kelola logistik kesehatan.
Keterlibatan BB Labkesmas Makassar dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kuat untuk beradaptasi dengan era transformasi digital kesehatan, khususnya dalam bidang pengelolaan data laboratorium kesehatan masyarakat. Dengan penerapan SILNAS, diharapkan pengelolaan data laboratorium menjadi lebih cepat, akurat, dan terintegrasi, sehingga mampu memperkuat sistem surveilans penyakit dan penjaminan mutu pelayanan laboratorium di seluruh Indonesia.




