Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kunjungan ke BBLK Makassar, Senin 13 Maret 2023. Perwakilan BRIN diterima langsung di ruang rapat pimpinan BBLK oleh Plt. Subkoordinator Laboratorium Klinik, dr. Yoeke Dewi Rasita, SP.MK dan Kepala Instalasi Laboratorium Mikrobiologi, A. Tenri Commeng, S.Si.
Kunjungan ini terkait dengan rencana Kerjasama Penelitian Resistensi Antimikroba di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). Riset yang bertujuan untuk mengidentifikasi besar masalah resistensi antimikroba di fasyankes ini akan dilaksanakan di 4 (empat) provinsi termasuk Sulawesi Selatan.
BRIN melihat bahwa kapasitas BBLK Makassar sebagai laboratorium rujukan regional mampu untuk melaksanakan pengujian yang akan dilakukan untuk mendukung penelitian tersebut. Hal ini karena BBLK Makassar memiliki laboratorium yang telah terakreditasi ISO/SNI oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Penelitian ini penting mengingat surveilans resistensi antimikroba menjadi salah satu agenda dalam Program Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba (PPRA). Peningkatan jumlah mikoroba yang resistan terhadap antimikroba sangatlah berbahaya. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang kebal terhadap pengobatan mengakibatkan bertambah lamanya seseorang menderita suatu penyakit, meningkatnya resiko kematian dan semakin lamanya masa rawat inap di Rumah Sakit. Penelitian yang dilakukan WHO menyimpulkan bahwa angka kematian infeksi E. coli 2 kali lipat lebih tinggi pada bakteri resisten dibanding bakteri tidak resisten.
Harapannya, Kerjasama ini dapat memberikan manfaat utamanya dalam usaha untuk menekan jumlah Antimicrobial Resistant (AMR) di Indonesia.