Please ensure Javascript is enabled for purposes of website accessibility

2025 Campak Menyebar Lagi: Kenali dan Pahami Cara Sederhana untuk Mencegahnya

Gejala campak dengan ruam merah pada anak

Lonjakan Kasus Campak di Indonesia Tahun 2025

Tahun 2025 menjadi pengingat keras bahwa penyakit campak masih belum sepenuhnya terkendali di Indonesia. Di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dengan lebih dari 2.000 kasus suspek dan 17 anak meninggal dunia. Kasus ini tersebar di 26 kecamatan dan mayoritas terjadi pada anak yang tidak pernah mendapatkan imunisasi campak atau MR (Measles-Rubella).

Tidak hanya Sumenep, Kabupaten Lamongan juga melaporkan 5 kasus campak sepanjang 2025. Secara nasional, Kementerian Kesehatan mencatat ada 46 KLB campak di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi dengan total 2.139 suspek campak, 205 kasus positif, dan 17 kematian. Maros termasuk salah satunya.

Fakta ini membuktikan bahwa penyakit campak masih menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang serius, terutama di daerah dengan cakupan imunisasi rendah.

Apa Itu Campak?

Campak atau measles adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus measles. Penyakit ini termasuk sangat menular dan dapat menyebar dengan cepat melalui percikan air liur (droplet) saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.

Tingkat penularannya sangat tinggi: bila ada 10 orang yang belum pernah divaksin campak dan terpapar penderita, maka 9 di antaranya hampir pasti tertular.

Gejala Campak yang Harus Diketahui

Campak tidak langsung menimbulkan ruam sejak awal. Gejalanya berkembang dalam beberapa tahap:

  1. Gejala awal (1–4 hari):
    • Demam tinggi mendadak
    • Pilek dan batuk kering
    • Mata merah dan berair (konjungtivitis)
    • Tubuh lemas dan tidak nafsu makan
  2. Tanda khas:
    • Koplik spot, yaitu bercak putih kecil di dalam mulut bagian dalam, biasanya di pipi.
    • Muncul sebelum ruam, tanda ini sering membantu dokter menegakkan diagnosis.
  3. Gejala lanjutan:
    • Ruam kemerahan muncul mulai dari wajah, leher, kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
    • Demam biasanya semakin tinggi saat ruam keluar.
  4. Masa menular:
    • Penderita bisa menularkan 4 hari sebelum ruam muncul hingga 4 hari setelah ruam keluar.

Komplikasi Campak: Lebih Berbahaya dari yang Dibayangkan

Banyak orang menganggap campak hanyalah penyakit anak-anak biasa. Padahal, campak bisa menimbulkan komplikasi serius, terutama pada anak kecil, orang dengan gizi buruk, atau yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Komplikasi campak meliputi:

  • Pneumonia (radang paru) – penyebab utama kematian akibat campak.
  • Diare berat – dapat menyebabkan dehidrasi.
  • Otitis media (infeksi telinga tengah) – menyebabkan gangguan pendengaran.
  • Ensefalitis (radang otak) – bisa berakibat fatal atau menyebabkan cacat permanen.
  • Malnutrisi – anak menjadi semakin kurus karena nafsu makan turun drastis.
  • Kematian, terutama bila tidak segera ditangani.

Data WHO menunjukkan bahwa campak masih menjadi salah satu penyebab utama kematian anak yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi.

Bagaimana Campak Didiagnosis?

Selain berdasarkan gejala klinis, diagnosis campak dapat ditegakkan melalui pemeriksaan laboratorium, di antaranya:

  1. Pemeriksaan Serologi (IgM campak):
    • Dilakukan dengan tes darah.
    • IgM positif biasanya muncul dalam 3 hari setelah ruam keluar.
  2. PCR (Polymerase Chain Reaction):
    • Mendeteksi materi genetik virus campak.
    • Sangat akurat dan dapat dilakukan sejak awal gejala muncul.
  3. Pemeriksaan klinis dan riwayat kontak:
    • Adanya riwayat paparan dengan penderita campak dalam 2–3 minggu terakhir memperkuat diagnosis.

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua Jika Anak Menunjukkan Gejala Campak?

Jika anak Anda mulai menunjukkan tanda-tanda campak, berikut langkah yang sebaiknya dilakukan:

  1. Segera Periksakan ke Fasilitas Kesehatan
    • Bawa anak ke puskesmas, klinik, atau rumah sakit untuk pemeriksaan medis.
    • Hindari pengobatan sendiri tanpa petunjuk tenaga kesehatan.
  2. Pisahkan Anak dari Orang Lain
    • Campak sangat menular, terutama pada yang belum imunisasi.
    • Anak sebaiknya tidak berinteraksi dengan banyak orang sampai dinyatakan aman.
  3. Berikan Perawatan di Rumah
    • Pastikan anak cukup istirahat.
    • Penuhi kebutuhan cairan (air putih, susu, sup).
    • Berikan makanan bergizi meski anak tidak nafsu makan.
  4. Kendalikan Demam
    • Kompres hangat dan obat penurun panas sesuai petunjuk dokter.
  5. Waspadai Tanda Bahaya
    Segera ke IGD bila muncul:
    • Sesak napas
    • Kejang
    • Anak sangat lemah dan tidak mau makan/minum
    • Tanda dehidrasi (mulut kering, jarang buang air kecil)
  6. Berikan Vitamin A
    • Sesuai anjuran WHO dan Kemenkes, anak penderita campak perlu mendapat vitamin A dosis tinggi sesuai usia.

Dengan langkah ini, orang tua dapat membantu mencegah kondisi anak memburuk dan mengurangi risiko komplikasi serius.

Pencegahan Campak: Jangan Menunggu Terlambat

Campak sebenarnya bisa dicegah dengan sangat efektif melalui imunisasi. Inilah langkah-langkah pencegahannya:

  1. Imunisasi MR (Measles-Rubella):
    • Diberikan pada usia 9 bulan, 18 bulan, dan saat anak masuk SD.
    • Vaksin ini melindungi dari dua penyakit berbahaya sekaligus: campak dan rubella.
  2. Outbreak Response Immunization (ORI):
    • Imunisasi darurat yang dilakukan di daerah KLB untuk menghentikan penyebaran wabah.
    • Contohnya, di Sumenep tahun 2025, ribuan dosis vaksin MR didistribusikan untuk anak-anak usia 9 bulan–6 tahun.
  3. Lengkapi imunisasi yang tertunda:
    • Jika anak Anda belum mendapat vaksin MR, segera lengkapi di puskesmas atau dokter terdekat.
  4. Jaga daya tahan tubuh:
    • Asupan gizi seimbang, istirahat cukup, dan kebersihan lingkungan dapat membantu mencegah penularan.

Kasus campak yang merebak di beberapa wilayah Indonesia tahun 2025 menjadi peringatan keras bahwa imunisasi bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan. Setiap anak berhak terlindungi dari penyakit berbahaya yang sebenarnya bisa dicegah.

Dengan mengenali gejala sejak dini, melakukan pemeriksaan laboratorium bila diperlukan, dan memastikan cakupan imunisasi merata, kita bisa menekan risiko wabah campak di masa depan.

Kesimpulan

Campak masih menjadi ancaman serius di Indonesia. Kasus di Sumenep, Lamongan, hingga puluhan kabupaten lain menunjukkan bahwa rendahnya cakupan imunisasi dapat berakibat fatal. Padahal, solusi utamanya sangat sederhana: vaksinasi MR tepat waktu dan lengkap.

Lindungi buah hati Anda dari campak sekarang juga!
Segera bawa anak Anda ke puskesmas, rumah sakit, atau dokter anak untuk melengkapi imunisasi MR.
Mari bersama-sama wujudkan Indonesia bebas campak dan cegah kematian yang bisa dihindari. BB Labkesmas Makassar sebagai laboratorium medis yang terakreditasi KAN dan merupakan laboratorium rujukan Campak Rubella di Sulawesi dan Indonesia Bagian Timur, siap membantu Anda dalam pengujian campak.

Untuk informasi lebih lanjut dan janji temu, silakan hubungi customer service kami melalui 0811-415-655 (Chat only). Kami siap membantu Anda memahami lebih jauh pentingnya pemeriksaan ini dan bagaimana kami dapat mendukung kesehatan Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *